Saturday, November 21, 2009

selalu sepi

entah sudah berapa putaran roda kendaraanku melintasi jarak kijang - tanjungpinang. hampir setiap hari, kecuali minggu yang menyadarkanku bahwa aku harus menyisakan satu hari dalam tujuh hari untuk sekadar nonton teve di rumah, atau duduk-duduk di tepi kolam kijang. yang pertama lama-lama tak lagi menjadi acara favorit di hari minggu karena layar televisi lebih banyak dihiasi semut dibandingkan gambar detilnya. bayangkan, presenter menyebutkan nama tom cruise, lah yang justru berpedar di layar adalah parto. bukan salah presenternya pasti, semata-mata karena televisiku butuh parabola.

setiap pagi kutempuh jarak kijang - tanjungpinang. sore hari, kadang malam selalu kugauli jalan tanjungpinang - kijang. selalu sepi. listrik selalu malas menemani meski hanya untuk sehari. dulu lima jam sehari, belakangan dua jam sehari. toh bagiku sama saja, menjelang pulang ke kijang, hari biasa saat listrik menyala saja harus ekstra hati-hati meniti jalan. apalagi listrik malu-malu untuk menemani. kata bos listrik saat ramah-tamah dengan warga, ada belasan mesin yang dimiliki perusahaan setrum ini. yang paling tua tahun 70-an, yang teranyar tahun 90-an. celakanya lagi, untuk bisa disebut istirahat, satu mesin harus diperbaiki. lebih celaka lagi, ketika mesin salah urat tadi tengah diurut, mesin lain tak rela. ikut-ikutan sakit kepala. lah.... sudah.

No comments:

Post a Comment