Saturday, January 31, 2009

niatnya setengah-setengah

zaman aku kecil dulu, betapa gagahnya seorang anggota dprd. semua orang tahu, ketika berkunjung ke satu desa, warga berkerumun sambil membatin, itulah wakil rakyatku.

kini semuanya jauh berbeda. coba lihat bendera parpol yang dipasang seorang caleg ini. masih berkibar sih, memang. cuma suatu hari nanti, pasti habis gambar parpolnya. aku tak tahu bagaimana niat yang diucapkan si caleg ketika hendak mencoba peruntungannya ke kursi dewan. kalau memang benar cinta dengan partainya, seandainya aku, pasti bendera aku pasang sebagus-bagusnya, tiang aku cari sekokoh-kokohnya, kalau ada yang mencoba menodai dengan cat pasti aku uber meski sampai ke sebong pereh (he he he, tahunya baru tempat ini).

lha yang ini? apa yang hendak disampaikan si caleg dengan bendera seperti ini? padahal nih, dipasangnya di tempat yang cukup menyita perhatian bola mata. apalagi ukurannya jumbo. yang jumbo-jumbo kan lagi ngetrend. obat nyamuk jumbo, mak erot yang mempromosikan bisa membuat onderdil laki-laki jumbo.
Read More..

sarapan pagi

suatu pagi, habis menikmati sepiring nasi pecel di warung, aku lanjutkan dengan menyusuri tepi laut. tak ada yang berbeda. kecuali seorang lelaki berseragam cokelat sibuk mengamati tepi laut. sesekali, ia turun atau kalau tak memungkinkan digunakan pengait untuk mengambil sesuatu.

perkiraanku, yang diambil sesuatu yang berharga. aku dekati. rupanya onggokan pisang busuk yang diangkatnya dari perairan. aku tak ingin bertanya, apakah ia orang pemerintahan atau warga biasa yang memang memiliki kepedulain luar biasa terhadap lingkungan. Tepi laut memang tempat favorit bagi warga tanjungpinang atau warga daerah lain yang berkunjung ke ibu kota provinsi kepri ini.

kata beberapa warga, itu pemandangan biasa. jika membuang pisang dianggap biasa, sebenarnya bagus. sayang, pisangnya sudah tak lagi pantas disebut pisang. kulitnya menghitam, isinya tentu saja aku tak mencoba membukanya. tak ada yang tahu, apakah itu hasil buangan orang dari kapal kayu pengangkut buah atau pedagang pasar. kalau satu atau dua biji pasti hilang ditelan ombak. ini masih lengkap dengan tandannya. sampai-sampai tong sampah yang ada di dekatnya tak akan muat jika dipakai menampungnya.

siapapun pembuang pisang ini, kalau disengaja, pasti orang yang tak mau tahu akibat perbuatannya itu. seandainya ia penikmat tepi laut, saat duduk santai menikmati angin tiba-tiba pandangannya tertuju ke benda yang terombang-ambing di perairan. he he he, pisang busuk.
Read More..

Saturday, January 10, 2009

blogger menyapaku

kota tanjungpinang, ibukota provinsi kepri. beberapa hari menikmati suasana kerja di sini, seorang kawan menawariku untuk menjadi tutor kegiatan bertajuk blog goes to schools. alhamdulillah, di sini sudah mulai terjangkit ngeblog. hidup blogger.... Read More..